Pengantar Injil Matius: Penulis, Waktu, Tempat, Tujuan, Garis Besar, Ringkasan
Selamat datang di situs Blogger Toraja
Matius, Markus dan Lukas merupakan ketiga kitab Injil yang mula-mula disebut sebagai Injil-injil Sinoptis karena sehubungan dengan kehidupan Kristus, para penulisnya mempunyai kesamaan pandangan. Cara mereka mengemukakan hidup Kristus itu melengkapi gambaran yang diberikan dalam injil Yohanes.
Pokok ini diuraikan dengan dua cara yakni, pertama: ciri-ciri khas dari setiap kitab Injil; kedua: ciri-ciri yang sama dari setiap kitab Injil. Yaitu ciri-ciri khas apakah yang menjadikan tiap kitab itu berbeda, dan persamaan-persamaan apakah yang terdapat dalam ketiga buku tersebut.
Nah pada pembahasan kali ini, Blogger Toraja akan membahas mengenai Pengantar Injil Matius yang mencakup siapa penulis Injil Matius, waktu penulisan, tempat penulisan, tujuan penulisan, ringkasan dan garis bersar Injil Matius.
Penulis Injil Matius
Injil Matius ditulis oleh Matius, anak Alfeus, seorang Yahudi yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi murid-Nya (Mat. 9:9). Markus dan Lukas pernah menyebut dia "seorang Lewi". Matius juga dihisabkan dalam keempat daftar murid-murid Yesus (Mat. 10:3; Mrk. 3:18; Luk. 6:15; Kis. 1:23).
Matius menyebut dirinya "pemungut cukai", yakni suatu istilah cercaan. Para pemungut cukai adalah pengumpul pajak Roma, yang biasanya dilakukan dengan jalan memeras.
Jadi pada umumnya pemungut cukai dibenci oeh rakyat. Kita juga kagum oleh anugerah Allah karena Ia memanggu seseorang seperti Matius untuk menjadi pengikut-Nya, bahkan untuk menjadi pengarang suatu buku yang bahkan disebut "buku yang paling banyak dibaca di seluruh dunia".
Waktu / Tahun Penulisan Injil Matius
Sedikit sekali terdapat bahan-bahan tentang waktunya Injik ini ditulis. Batas waktu keatas adalah agak pasti juga. Dari sastra Kristen di luar Alkitab, kita melihat bahwa kira-kira tahun 100 Injil ini sudah dikutip, jadi sudah diakui dan dihormati.
Hal ini berarti bahwa waktunya dikarang adalah lama sedikit sebelum tahun 100. Batas kebawah adalah lebih sukar menentukannya. Namun secara garis besar, Injil Matius ditulis antara tahun 72-85.
Tempat Penulisan Injil Matius
Injil ini ditulis dalam bahasa Yunani dan walaupun banyak ungkapan dan adat Yahudi dianggap telah dikenal, namun beberapa kali diberi keterangan: 1:23; 27:33, 46 atau istilah Yahudi itu dielakkan ("korban": Mrk. 7:11, Mat. 15:5).
Kedua gejala ini mengingatkan kita kepada suatu daerah di Palestina. Selain daripada itu, Injil ini diutamakan untuk pembaca Yahudi. Lagipula Injil inilah yang pertama-tama diterima, jadi mungkin didukung oleh pusat Gereja yang penting. Itulah sebabnya pikiran kita akan tertuju bahwa tempat penulisan Injil Matius adalah di Antiokhia.
Tujuan Penulisan Injil Matius
Maksud dan tujuan Injil Matius ditulis adalah untuk meyakinkan dengan sistematis dan dengan penuh hormat bahwa Yesuslah Messias yang sudah dijanjikan oleh Allah dalam Perjanjian Lama. Di dalam Dia itu Kerajaan Allah telah datang, dan nanti akan berkembang sampai kepada kesudahan Alam.
Barang siapa menerima Dia, ia menjadi anak Kerajaan Sorga, terang dunia, yang kebenarannya melebihi kebenaran yang sudah-sudah.
Kitab Injil Matius ditujukan kepada orang Yahudi, tetapi orang bukan Yahudi pun memperoleh bagian, karena kebebalan orang Yahudi.
Garis Besar Injil Matius
Adapun garis-garis besar Injil Matius adalah sebagai berikut:
- Mesias yang telah lama dinantikan oleh orang Yahudi kini menyatakan diri-Nya (1:1-4:11)
- Silsilah Mesias itu, kelahiran-Nya dan masa muda-Nya (1-2)
- Ia diperkenalkan kepada masyarakat oleh Yohanes pembaptis (3:1-12)
- Ia dibaptis dan dicobai (3:13-4:11)
- Pelayanan-Nya di Galilea (4:12-16:12)
- Ia memanggil murid-murid-Nya (4:12-25)
- Khotbah-Nya di bukit, ialah hukum-hukum kerajaan-Nya (5-7)
- Ia mengajar dan menyembuhkan orang di Galilea. Ia mengutus kedua belas murid-Nya, dan ia semakin menghadapi tantangan (8:1-16:12)
- Pengakuan Petrus. Kematian Messias itu dinubuatkan Yesus. Ia dipermuliakan diatas gunung. Ia mengajar keduabelas murid-Nya (16:13-18:35)
- Ia berangkat menuju ke Yerusalem, lalu Ia masuk ke kota itu sebagai Rajanya (19:1-21:16)
- Pengajaran-Nya yang terakhir di Yerusalem (21:17-25:46)
- Bangsa Yahudi dan Messias itu saling menolak satu sama lain (21:17-23:39)
- Mesias itu mengajar murid-muridNya tentang masa yang akan datang (24:1-25:46)
- Pekerjaan Mesias itu diselesaikan-Nya (26:1-27:66)
- Perjamuan Tuhan ditetapkan-Nya. Yudas mengkhianati Mesiasnya (26:1-56)
- Mesias itu diadili, disalibkan dan dikuburkan (26:57-27:66)
- Hidup yang baru dalam Mesias, Anak Allah itu. Kebangkitan-Nya dan amanat Agung-Nya (28)
Kesimpulan dan Ringkasan Injil Matius
Mengingat tema yang terkemuka dalam Injil ini, maka garis besar berikut ini akan sangat menolong pelajar ketika ia mempelajari kitab ini.
Petunjuk bagi rancangan Matius itu dapat diketahui karena lima kali diulang ungkapan "setelah Yesus mengakhiri perkataan ini" (7:18; 11:1; 13:53; 19:1; 26:1).
Ungkapan ini menandakan berakhirnya setiap bagian utama dari Injilnya. Bersama-sama dengan bagian pembukaan (1:1-4:11) dan dua bagian penutup (26:3-28:15; 28:16-20), kelima bagian ini membentuk penulisan yang lengkap.
- Memperkenalkan Raja, 1:1-4: 11
- Tuntutan-tuntutan Raja, 4:12-7:29
- Jasa baik Raja, 8:1-11:1
- Program Raja, 11:2-13:53
- Takdir Raja, 13:53-19:2
- Masalah-masalah Raja, 19:3-26:2
- Kematian dan Kebangkitan Raja, 26:3-28:15
- Pengutusan akhir oleh Raja, 28:16-20
Demikianlah pembahasan Bloggertoraja.com tentang Pengantar Injil Matius yang mencakup penulis kitab Injil Matius, waktu penulisan kitab Matius, tempat penulisan kitab Matius, tujuan penulisan kitab Matius, garis besar kitab Matius, kesimpulan dan ringkasan Injil Matius. Semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat. Terima kasih.
Referensi:
M. Dunnet, Walter. (2013). Pengantar Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas
Chapman, Adina. (2004). Pengantar Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup
Duyverman. (2009). Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia